Syalom......

Persekutuan Eklesia ini didirikan atas dasar kerinduan dari umat-umat Allah yang rindu untuk menyatakan kasih kristus melalui sebuah persekutuan yang terus membangun iman, saling menguatkan dan saling mengingatkan untuk hidup sesuai dengan Firman Allah terlebih lagi untuk menyembah dalam Roh dan Kebenaran.

“Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.” (Yohanes 4 : 23 – 24)

Jumat, 25 Februari 2011

MARIA MAGDALENA ISTRI YESUS ? (2)

Apakah Injil Maria Magdalena itu dan apakah isinya?

Injil Maria Magdalena

Injil Maria (Injil ini tidak menyebutkan nama Magdalena, namun dari isinya diketahui bahwa yang dimaksudkan sebagai Maria disini adalah Maria Magdalena, atau Maria dari kota Magdala) ditemukan di Kairo pada tahun 1896 dan kemudian dua fragmen lainnya juga. Ketiga fragmen itu tidak lengkap, yaitu dua dalam bahasa Yunani yang berasal dari abad-2/3, yaitu P. Rylands 463 yang dipublikasikan pada tahun 1938, P. Oxyrhynchus 3525 yang dipublikasikan pada tahun 1983, dan terjemahan koptik yang lebih panjang Berolinensis Gnosticus 8052,1 yang dipublikasikan pada tahun 1955.

Dari kenyataan bahwa naskah Yunaninya lebih tua dari naskah Koptik, demikian juga dengan yang terjadi pada naskah-kaskah Gnostik lainnya seperti Injil Thomas, dapat disimpulkan bahwa khazanah Gnostik semula ditulis dalam bahasa Yunani (abad-2/3), kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Koptik (abad-3/4). Menurut perkiraan, naskah Injil Maria Magdalena ditulis sekitar tahun 120-180.

Menurut Karen King teologi yang diberitakan Injil Maria Magdalena adalah:

Injil Maria Magdalena meninggikan Maria Magdalena diatas para murid lainnya yang kesemuanya laki-laki, bahkan dalam Injil ini ditimbulkan kesan bahwa Maria Magdalena adalah murid yang paling disayangi oleh Yesus dan mendapat banyak pesan rahasia yang tidak diberikan kepada para murid lainnya. Lebih dari itu disimpulkan bahwa Maria Magdalena adalah rasul kepada rasul, atau rasul yang utama, karena ialah yang pertama melihat kebangkitan Yesus dan kemudian ialah yang memberitahukannya kepada para rasul lainnya.

Dalam Injil Kanonik, disebutkan mengenai Maria Magdalena sebagai berikut:

Ayat berikut dikutip oleh Dan Brown dalam buku novelnya The Da Vinci Code:

Irihati rasul Petrus terhadap Maria Magdalena nyata diperlihatkan dalam Injil ini, bahkan di ayat berikut Petrus disebutkan bertanya kepada Maria tentang apa yang belum ia ketahui:

Dikalangan penganut gnostik ada fraksi Maria Magdalena, Petrus, Thomas dan lainnya yang saling bersaing. Itulah sebabnya sering kita lihat dalam injil-injil Gnostik penonjolan pada pribadi rasul tertentu. Dan bila dalam ayat diatas ditonjolkan Maria Magdalena lebih superior dari rasul Petrus, bahkan sampai Petrus bertanya kepada Maria Magdalena, dalam Injil Thomas kita dapat menjumpai keadaan sebaliknya. Disini Thomas menulis bahwa Petrus menganggap perempuan lebih rendah dari laki-laki, dan ini didukung oleh Yesus dalam injil itu:

Jadi, kalau kita membaca naskah Gnostik, kita harus melihat adanya latar belakang penonjolan tokohnya, adanya fraksi-fraksi yang bersaing, dan perlu dibandingkan antara satu naskah gnostik dengan naskah gnostik lainnya.

Menurut Karen King, dalam naskah Yunani Injil Maria Magdalena, kepemimpinan wanita belum dipermasalahkan melainkan ajarannya, sedangkan dalam naskah Koptik sudah ada variasi yang memberikan pembelaan akan kepemimpinan wanita dikarenakan masa itu di gereja resmi kepemimpinan wanita memang tidak diberi tempat. Dalam pendahuluannya dalam buku The Nag Hamadi Library, Karen L. King menyebut:

Melihat konteks gereja masa itu, kelihatannya kalangan gnostik yang tidak setuju dengan gereja (demikian juga gereja menolak gnostik) berusaha untuk menulis Injil-Injil lain yang kelihatannya berusaha melawan pengajaran gereja resmi.Injil  Maria Magdalena jelas termasuk Injil Gnostik, bahkan ada ayat yang sejalan dengan ajaran mistik Taoisme. Maria Magdalena menyebutkan bahwa Yesus berkata:

Ayat ini sangat mirip pengajaran Taoisme:

Bagian lain dari Injil Maria Magdalena menggambarkan perjalanan jiwa setelah kematian dan tantangan-tantangan yang dialaminya. Bagian ini juga mirip cerita dalam buku kalangan Budhhisme, yaitu: Buku Tibet Tentang Mereka Yang Mati. Jadi jelas, injil Maria Magdalena adalah injil gnostik.

 

Isu Skandal Maria Magdalena

Karena buku dan film dengan tema yang melecehkan Yesus laku keras (bestseller), maka banyak bermunculan buku-buku sejenis, yang menjadikan Maria Magdalena sebagai pacar dan istri Yesus.

Pada tahun 1983 terbit buku The Holy Blood Holy Grail (Michael Baigent, Richard Leigh, Henry Lincoln, Dell Book, 1983). Di dalam buku itu diungkapkan teori bahwa The Holy Grail bukanlah cawan perjamuan yang merupakan bagian dari legenda Raja Arthur di Inggris, melainkan merupakan simbolisasi dari rahim perempuan yang menerima benih Yesus. Dalam buku itu disebutkan,

Kisah penyelundupan Maria Magdalena ke Gaul (Perancis) di kemudian hari dikaitkan dengan keberadaan organisasi Knights Templar (Baigent, hlm. 64–95. Pada Bab 3 diceritakan tentang sejarah Knights Templar). Dikisahkan bahwa Knights Templar didirikan pada tahun 1118 dengan misi melindungi para peziarah yang datang ke Yerusalem dari kemungkinan gangguan orang-orang Arab. Organisasi Knights Templar kemudian semakin terkenal dan kaya karena menjalankan aktivitas perbankan selain berperan sebagai penjaga peziarah. Namun, karena lama-kelamaan kekuasaannya menjadi terlalu besar dan kaya, organisasi itu dituduh menjalankan sihir sehingga dibubarkan pada abad XIV oleh paus dan raja. Banyak pengikutnya dianiaya dan dihukum dan harta mereka dirampas.

Legenda yang kemudian berkembang adalah bahwa Knights Templar juga mengemban misi rahasia untuk menyelamatkan Holy Blood yang dianggap sebagai keturunan darah suci. Seusai keberadaan Knights Templar, misi penyelamatan suci itu dipercayai diteruskan oleh legenda baru berupa organisasi Prieure de Sion (Priory of Sion/Biarawan Sion).

Dalam buku lanjutannya yang berjudul The Messianic Legacy, Baigent dkk. kemudian menghadirkan organisasi di lingkungan gereja Katolik Roma, Opus Dei, sebagai antitema Preure de Sion. Bila Prieure de Sion menjaga kelangsungan keturunan darah suci, Opus Dei justru diisukan berusaha untuk membungkam Holy Blood. (The Messianic Legacy, Corgi Books, 1987 –pertama diterbitkan oleh Jonathan Cape pada tahun 1986). Mengenai Opus Dei, baca hlm. 230, 426, 438, 448).

Dalam bukunya itu Baigent kemudian mengaitkan peran Maria Magdalena sebagai penerus darah suci dengan tulisan dalam injil gnostik (injil Filipus dan Maria Magdalena) bahwa Maria Magdalena adalah istri Yesus dan rasul kepada rasul, yang kemudian memunyai keturunan dinasti Merovingian (salah satu keturunannya, Plantard de St. Clair, tinggal di Perancis Selatan).

Injil Filipus yang dikutip Baigent itu berbunyi:

Kutipan Baigent itu bernada tendensius karena sebenarnya beberapa bagian naskah itu, yang dikurung [ ... ],  hilang/rusak. Yang hilang itulah yang ditambahi olehnya tanpa penjelasan. Naskah asli yang dikutip itu sebenarnya berbunyi,

Jadi, kalau dilihat dari naskah aslinya, kutipan Baigent dalam bukunya itu merupakan tafsiran yang direkayasa dan merupakan penambahan yang spekulatif, dan dalam bukunya, tanda kurung itu dihilangkan sehingga terkesan seluruh kalimat adalah asli.

Buku Holy Blood Holy Grail yang kemudian disusul dengan sambungannya, The Messianic Legacy, pada waktu itu laris manis. Bahkan, di sampul buku itu diberi komentar “The Shocking International Bestseller”. Namun, banyak buku yang kemudian ditulis orang yang melemahkan tesis Baigent dkk. karena ia telah merekayasa kutipan injil Filipus dan ditafsirkan secara harfiah di luar konteks pengertian ciuman dalam latar belakang gnostiknya.

Adapun cerita Holy Blood Holy Grail tentang Pierre Plantard de St. Clair sebagai keturunan Yesus dan keberadaan Prieure de Sion yang kontroversial, semua itu telah dibuktikan kebohongannya oleh banyak pihak. Bahkan, Plantard kemudian diajukan ke pengadilan pada tahun 1989.

“Bukti-bukti yang mendukung keberadaan Priory of Sion hingga kini masih diragukan keasliannya oleh para ahli sejarah dan ilmuwan. ... Para peneliti dan pengarang lainnya bahkan menyatakan bahwa teori Priory of Sion itu adalah kebohongan besar, dan menjatuhkan nama Plantard. ... Plantard kemudian mengakui bahwa semua cerita tentang Priory of Sion adalah kebohongan.” ( Cinemags, 82, Mei 2006, hlm.44–45 di bawah judul “Priory of Sion”).
“Dan pendamping [ ... ] Maria Magdalena. [ ... ] para murid, [ ... ] menciumnya [ ... ] di [ ... ]. Para murid lainnya [ ... ]. Mereka berkata kepada-Nya, ‘Mengapa engkau mencintainya lebih dari kami semua?’ Juruselamat menjawab dan berkata kepadanya, ‘Mengapa Aku tidak mencintai kamu seperti Aku mencintai dia?’” (James M. Robinson “Injil Filipus” dalam The Nag Hammady Library, Harper: San Francisco, 2005, hlm. 148).
“Dan pendamping [Juruselamat adalah] Maria Magdalena. [Namun, Kristus mencintainya lebih dari] para murid], [dan biasa] menciumnya [sering] di [mulutnya]. Para murid lainnya [merasa terpojok dan tidak setuju]. Mereka berkata kepada-Nya, ‘Mengapa engkau mencintainya lebih dari kami semua?’ Juruselamat menjawab dan berkata kepadanya, “Mengapa Aku tidak mencintai kamu seperti Aku mencintai dia?” (Baigent, hlm. 382).
 
 “Menurut legenda abad pertengahan tertentu, Magdalena membawa ‘Darah Suci’ (Holy Blood) atau ‘Darah Raja’ (Royal Blood) ke Perancis ... Mungkin, Magdalena –wanita yang sukar dipahami dalam Injil– sebenarnya adalah istri Yesus. Mungkin hubungan itu menghasilkan keturunan. Setelah penyaliban, mungkin Magdalena, dengan sedikitnya satu anak, diselundupkan ke Gaul –tempat komunitas Yahudi yang sudah lama tinggal di situ memberinya perlindungan” (Baigent et.al., hlm. 313). 
Segala sesuatu memperoleh kehidupannya dari Tao. Segala sesuatu akan kembali kepadanya, dan memuat semuanya” (Lao Tzu, Tao The Ching, 34).
Semua alam, segala sesuatu yang dibentuk, semua mahluk ada didalam dan dengan satu sama lain dan akan berubah kembali ke pada asalnya, karena alam materi akan berubah sendiri kepada asalnya yang alami. 
Konfrontasi antara Maria dan Petrus, skenario yang juga dijumpai dalam Injil Thomas, Pistis Sophia, dan Injil Orang Mesir, mencerminkan adanya ketegangan yang terjadi dalam kekristenan abad-2. Petrus dan Andreas mewakili posisi orthodox yang menolak keabsahan wahyu isoterik dan menolak kewenangan perempuan dalam mengajar. Injil Maria menyerang pendapat itu melalui penggambaran peran Maria Magdalena. Ia adalah yang dikasihi Juru Selamat yang memilki pengetahuan dan pengajaran yang melebihi tradisi apostolik. Kelebihannya didasarkan penglihatan dan wahyu pribadi dan dibuktikan dengan kemampuannya menguatkan para rasul yang goyah dan membalikkan mereka kearah Yang Baik itu.” (The Nag Hamadi Library in English, hlm.524. Bandingkan dengan Karen L. King, The Gospel of Mary of Magdala, Polebridge, 2003, hlm.85-86).
Simon Petrus berkata kepada mereka, “Biarkan Maria meninggalkan kita, karena perempuan tidak layak memperoleh hidup.” Yesus berkata: “Lihatlah, aku akan membimbingnya menjadi laki-laki, agar ia pun dapat menjadi roh yang hidup menyamai kamu yang laki-laki. Karena setiap perempuan yang menjadikan dirinya sendiri laki-laki akan masuk kerajaan Surga” (Logion 114).
Petrus berkata kepada Maria, “Saudari, kami tahu bahwa Juru Selamat mencintaimu lebih dari perempuan lain. Ceritakan kepada kami perkataan Juru Selamat yang kau ingat, hal-hal yang engkau tahu dan kami tidak karena kami belum mendengarnya.
Petrus berkata, “Benarkah Juru Selamat berbicara dengan perempuan tanpa setahu kita? Apakah kita harus bertanya kepadanya? Apakah Ia lebih memilihnya daripada kita?” ... Dan Lewi menjawab, “Petrus, engkau selalu panas hati. Sekarang saya melihat persainganmu dengan perempuan itu bagaikan musuh.  Bila Juru Selamat membuatnya penting, siapa engkau sehingga engkau menolaknya? Tentu saja Juru Selamat sangat mengenalnya. Itulah sebabnya ia mencintainya lebih dari kita.”
“Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar, ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus.” (Yohanes 20:1-2).
... Injil Maria menyampaikan penglihatan bahwa dunia sedang berlalu, tidak menuju ciptaan baru atau orde dunia baru, tetapi menuju pembubaran khayalan kekacauan mengenai penderitaan, kematian, dan dominasi yang tidak sah. Juruselamat telah datang agar setiap jiwa dapat menemukan spiritualitas alamiahnya sendiri yang benar, yang berakar dalam Yang Baik, dan kembali ketempat peristirahatan yang kekal yang melebihi batasan waktu, materi, dan moralitas palsu” ( Penulis Buku The Gospel of Mary of Magdala, [Polebridge, 2003], menulis dalam buku The Complete Gospels kesimpulan ini).

Sumber : Yabina Ministry


Artikel terkait : MARIA MAGDALENA ISTRI YESUS ? (1)

MARIA MAGDALENA ISTRI YESUS ? (1)

Isu yang ramai diembuskan dalam buku-buku sensasi masa kini adalah peran Maria Magdalena yang disebut-sebut sebagai pacar dan istri Yesus. Dalam fiksi “The Da Vinci Code” digambarkan Yesus mengawini Maria Magdalena dan mempunya keturunan di Inggeris, bahkan, dalam film “The Lost Tomb of Jesus” diisukan bahwa Yesus dan Maria Magdalena dikubur bersama dalam kuburan keluarga di Talpiot beserta anak mereka bernama Yudah.

Sebenarnya, baik dalam kitab Injil, injil gnostik, maupun literatur pada abad pertama, tidak ada indikasi yang menunjukkan bahwa Maria Magdalena adalah istri Yesus. Jika teori seperti itu muncul, itu hanyalah tafsiran sensasional yang dilontarkan oleh mereka yang mencari sensasi demi popularitas dan uang dengan menyudutkan kekristenan. Tambahan pula, berita skandal sangat laku dan punya daya jual tinggi di masyarakat karena publik haus cerita yang seperti itu, apalagi kalau skandal seks dikaitkan pada tokoh agama.

Tidak ada indikasi dalam Injil bahwa Maria Magdalena berpacaran atau bahkan menjadi istri Yesus. Demikian pula para bapak gereja, mereka tidak pernah mengaitkan Maria Magdalena sebagai istri Yesus meskipun ada yang menghargainya sebagai seorang murid perempuan yang bisa dijadikan teladan karena kesetiaannya. (Maria Magdalena memang adalah murid Yesus yang dekat dan ikut hadir ketika Yesus disalib. Ia juga disebut bersama dengan perempuan lain yang lebih dahulu melihat Yesus yang bangkit, kemudian memberi tahu murid-murid lainnya.)

Isu soal Maria Magdalena sendiri sebenarnya tumbuh dari penafsiran sempit dan tendensius atas beberapa naskah gnostik. Padahal, khasanah gnostik yang ditulis pada abad II–III itu pun tidak memuat pernyatan bahwa Maria Magdalena adalah istri Yesus. Bahkan, injil Filipus dan injil Maria Magdalena yang dikutip dan ‘dianggap’ sebagai ‘bukti’ itu juga tidak memuat pernyataan secara eksplisit bahwa Maria Magdalena adalah istri Yesus.

Yang ada pun hanyalah kerancuan yang dilakukan oleh Paus Gregorius Agung. Pada abad VI, tanggal 21 Desember 591 M, di Basilika St. Clement, dalam khotbahnya, ia memang pernah mengidentikkan antara Maria Magdalena (perempuan yang disembuhkan oleh Yesus dari kerasukan tujuh roh jahat, Luk. 8:1–2) dan perempuan pelacur tanpa nama pada bacaan sebelumnya (Luk. 7:36–50). Paus Gregorius mengaburkan nama Maria Magdalena dengan perempuan yang berzina dalam ayat-ayat sebelumnya, dan Maria saudara Marta dan Lazarus, berhubung pada abad VI Kota Magdala dikenal sebagai kota yang memiliki reputasi moralitas yang kurang baik. Meskipun demikian, Paus Gregorius tidak mengaitkan Maria Magdalena sebagai istri Yesus. Ia hanya memberikan contoh mengenai pesan moral yang meninggikan Maria Magdalena sebagai pelacur yang bertobat.

Khasanah Gnostik

Kitab-kitab gnostik sebenarnya sudah lama ditemukan secara parsial. Namun, ketenarannya mencuat ketika pada tahun 1945 di Nag Hammadi, Mesir, ditemukan perpustakaan gnostik yang berisi tiga belas kodeks (bundel berisi beberapa kitab) yang berisikan 52 kitab. (James M. Robinson, The Nag Hammady Library, Harper: San Francisco, 2005). Dari ke-52 kitab gnostik yang ditemukan itu ada beberapa yang dikaitkan dengan Maria Magdalena, mungkin yang paling terkenal adalah Injil Thomas karena Jesus Seminar menganggapnya sebagai injil kelima. (The Search for the Authentic Words of Jesus, The Five Gospels, What Did Jesus Really Say? Pollebridge, 1993). Dalam ayat terakhir (Logion 114) injil itu disebutkan bahwa Maria Magdalena dianggap tidak layak menjadi warga Kerajaan Surga karena ia seorang perempuan.

Injil Filipus adalah injil yang banyak dikutip dalam hal “ciuman” Yesus kepada Maria Magdalena. Ayat dalam injil Filipus itulah yang dikutip oleh Michael Baigents, Barbara Thering, dan Dan Brown dalam buku-buku mereka. Injil Filipus sebenarnya merupakan kompilasi tentang makna dan nilai sakramen dalam konteks ajaran gnostik Valentinus. Berbeda dengan Injil kanonik yang berisi narasi, injil itu, meskipun menyebut beberapa perbuatan Yesus, lebih menekankan ucapan-ucapan Yesus seperti lazimnya naskah gnostik yang muncul pada abad II–III. Dalam injil itu diceritakan adanya tiga pendamping (companion) yang bernama Maria, tetapi yang lebih disorot  adalah Maria Magdalena –salah satu ayatnya yang terkenal berkaitan dengan Maria Magdalena.

Injil gnostik lainnya yang terkenal adalah Injil Maria Magdalena. Injil itu menceritakan kondisi Maria Magdalena sebagai murid kesayangan Yesus yang lebih superior daripada Petrus, yang dalam tradisi gereja dianggap sebagai rasul utama (primat gereja). Injil itu tidak termasuk khasanah Nag Hammadi, tetapi ditemukan tersendiri pada tahun 1896 ketika muncul di Kairo. Injil Maria Magdalena dibagi dua bagian. Pertama mengungkapkan percakapan Yesus dengan para murid-Nya mengenai materi dan dosa. Dalam hal itu, setelah ditinggalkan Yesus, para murid menjadi sedih dan ragu-ragu. Maria Magdalenalah yang kemudian menghibur mereka dan membawa mereka untuk memandang ajaran Yesus yang baik. Bagian kedua memuat wahyu khusus yang diterima Maria Magdalena dari Yesus, yang membuat Petrus bertanya kepada Maria mengenai ajaran itu. Ayat itulah yang dianggap menunjukkan keutamaan Maria Magdalena yang lebih daripada Petrus dan murid lainnya.

Pistis Sophia merupakan kitab gnostik lain yang digunakan sebagai alasan untuk menunjukkan adanya hubungan yang khusus antara Maria Magdalena dan Yesus. Injil Orang Mesir (The Gospel of the Egyptian) adalah tulisan isoteris yang mewakili ajaran mitologi gnostik menurut aliran Set.

Ternyata konfrontasi antara Maria Magdalena dan Petrus itu bukan saja ditemukan dalam Injil Maria Magdalena, melainkan juga dalam injil Thomas, Pistis Sophia, dan injil Orang Mesir. Konfrontasi itu menggambarkan salah satu pertentangan atau fraksi sejak abad II, yaitu antara Petrus juga Andreas (yang mewakili mereka yang menolak wahyu isoteris dan menolak perempuan mengajar) dan pengikut Maria Magdalena (yang menekankan Maria sebagai murid yang dikasihi Yesus dan lebih superior daripada yang lainnya).

Khasanah gnostik lainnya adalah Kisah Filipus (The Acts of Phillips). Kisah yang tersimpan lama di biara Xenophontos, Yunani, ditemukan oleh Francois Bovon yang kemudian menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris. Kisah itu bercerita tentang Filipus yang memiliki saudara bernama Marta dan Mariamne. Ketiganya menjadi penginjil dalam aliran yang menekankan kesucian, vegetarian, dan selibat. Kisah Filipus sendiri mencuat karena nama Mariamne muncul dalam salah satu osuari di makam Talpiot, yang oleh film “The Lost Tomb of Jesus” dianggap sama dengan Mariamne dalam Kisah Filipus karena keduanya mengajar. Dalam makam Talpiot itu namanya adalah Mariamne e Mara atau Mariamne sang guru, yang kemudian dianggap sebagai nama lain Maria Magdalena.

Injil Filipus

Salah satu kutipan Injil Gnostik yang ditulis dalam novel karya Dan Brown: “The Da Vinci Code untuk menunjukkan bahwa Maria adalah isteri Yesus diambil dari Injil Filipus yang kebetulan berada dalam kodeks yang sama dengan Injil Thomas, keduanya termasuk khazanah Nag Hamadi.

Injil Filipus tidak menyebutkan siapa penulisnya dan nama itu adalah nama yang diberikan pada masa kini karena hanya nama Filipuslah yang disebutkan sebagai rasul disitu. Injil ini berasal dari abad-3 dan menunjukkan nafas gnostik. Ayat-ayat yang mengungkapkan ajaran gnostik adalah:
Diberkati ia yang ada sebelum ia ada. Karena ia yang ada, telah ada dan akan ada.


Banyak yang melihat Injil Filipus termasuk tulisan lingkaran sekte Valentinus yang menulis Injil Kebenaran. Tema utama Injil Filipus adalah tentang sakramen, terutama pernikahan, dan karena dianggap menyebut soal Yesus mencium mulut Maria Magdalena maka menjadi alasan untuk mencuatkan ide bahwa Maria Magdalena adalah isteri Yesus. Ada dua ayat dikutip Dan Brown:
Ada tiga yang selalu berjalan bersama Tuhan: Maria, ibunya, saudaranya, dan Magdalena yang disebut teman (companion). Saudaranya, ibunya dan temannya semuanya Maria.

Dan Brown menafsirkan terjemahan bahasa Inggeris ‘companion’ sebagai ‘spouse’ (pasangan hidup), apalagi ayat berikut bertendensi kearah itu:

Sebenarnya ayat diatas tidak secara eksplisit menyebut Yesus mencium mulut Maria, tetapi secara provokatif Dan Brown mengisi bagian yang terhilang [...] dengan kata [Yesus] menciumnya [sering] di [mulutnya] ( Tanda dalam kurung dengan tiga titik menunjukkan bagian naskah yang hilang tapi oleh Dan Brown diisi seperti itu). Padahal dalam Injil Filipus tidak ada satupun pertanda bahwa Maria adalah isteri Yesus.

Dalam Injil Filipus mungkin saja ayat itu menunjuk pada kalimat ‘ciuman bibir’ namun dari kacamata gnostik di atas kita dapat melihat bahwa itu bukan berarti ciuman fisik karena di kalangan gnostik, hal-hal tubuh dan dunia dianggap jahat, karena itu ayat itu memiliki arti kedekatan hubungan sesama pewaris gnosis. Injil Filipus ditemukan baik dalam naskah berbahasa Yunani maupun dalam terjemahan dalam bahasa Koptik, dan dalam injil Filipus tidak disebutkan bahwa Maria Magdalena itu isteri Yesus. Lalu bagaimana dengan injil Maria?

Dalam novel The Da Vinci Code, selain kutipan dari Injil Gnostik Filipus, ada juga kutipan dari Injil Maria Magdalena. Kedua kutipan itulah yang kemudian dijadikan bahan sensasi untuk menyebut bahwa Maria Magdalena adalah isteri Yesus dan Rasul kepada Rasul. Apakah Injil Maria Magdalena itu dan apakah isinya?



Ia yang memiliki pengetahuan kebenaran adalah manusia bebas, tetapi manusia bebas tidak berdosa, karena “Ia yang berbuat dosa adalah budak dosa.” Kebenaran adalah ibu, pengetahuan adalah bapak.
Echamoth adalah satu hal dan Echmoth hal lain. Echamoth adalah hikmat sederhana, tetapi Echmoth adalah hikmat kematian, yaitu yang mengenal kematian, yang disebut “hikmat kecil.”
Mereka yang mengatakan bahwa mereka akan mati lebih dahulu dan kemudian bangkit, mereka salah. Kalau mereka lebih dahulu belum menerima kebangkitan waktu hidup, waktu mati mereka tidak akan menerima apa-apa.
Yesus datang untuk menyalibkan dunia.
Yesus mengambil mereka semua dengan diam-diam, karena ia tidak nampak seperti keadaannya, tetapi dengan cara yang dapat dilihat mereka. Ia memperlihatkan diri kepada mereka semua. Ia menampakkan diri kepada yang besar sebagai besar, Ia menampakkan diri kepada yang kecil sebagai kecil. Ia menampakkan diri kepada malaekat sebagai malaekat, dan kepada manusia sebagai manusia.
Tidak mungkin bagi seseorang untuk melihat segala sesuatu yang sebenarnya ada kecuali kalau ia menjadi seperti mereka... Kamu melihat roh, kamu menjadi roh. Kamu melihat Kristus, kamu menjadi Kristus. Kamu melihat Bapa, kamu akan menjadi bapa. Itulah sebabnya ditempat ini kamu melihat segala sesuatu dan tidak melihat dirimu sendiri, tetapi ditempat itu kamu melihat dirimu sendiri – dan apa yang kamu lihat kamu akan menjadi seperti itu.
Adam menjadi ada dari dua perawan, dari Roh dan dari bumi yang perawan. Kristus karena itu, dilahirkan dari seorang perawan untuk memperbaiki kejatuhan yang terjadi pada permulaannnya.
Tuhan melakukan segala sesuatu secara rahasia, baptisan dan minyak suci dan perjamuan suci dan penebusan dan kamar pengantin.Dan pendamping [...] Maria Magdalena. [...] lebih dari [...] para murid, [...] menciumnya [...] di [...]. Para murid lainnya [...]. Mereka berkata kepadanya “Mengapa engkau mencintainya lebih dari kami semua?” Juru Selamat menjawab dan berkata kepadanya, “Mengapa aku tidak mencintai kamu seperti aku mencintai dia?”
Sumber : Yabina Ministry

Artikel terkait : MARIA MAGDALENA ISTRI YESUS ? (2)

Selasa, 01 Februari 2011

IMLEK, BOLEHKAH KITA MERAYAKANNYA ?


“Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri lagi kepadanya? Kamu dengan teliti memelihara hari-hari tertentu, bulan-bulan, masa-masa yang tetap dan tahun-tahun. Aku kuatir kalau-kalau susah payahku untuk kamu telah sia-sia.” (Galatia 4:9-11)

Imlek, Perayaan Yang Mendunia
Tidak dapat disangkal bahwa Imlek/Sincia sudah mendunia, di seluruh dunia dimana ada orang ‘Cina’ (Nama ‘Cina’ merupakan kebanggaan bagi yang merasa dirinya menjadi bagian dari emperum kesatuan ‘Cin/Chin,’ kekaisaran yang menyatukan masyarakat) atau ‘Tionghoa’ (Nama Tionghoa/Chungkuo berarti negara pusat yang dianggap berbudaya tinggi) dirayakan Imlek/Sincia dengan segala tradisinya. Toko, Restoran, maupun Mal menjelang perayaan itu banyak didominasi ‘warna merah’ lambang kemakmuran. Bukan hanya itu lampion dan hio & alat sembahyang lainnya banyak dijual, dan peragaan ‘Liong’ (naga) maupun ‘Barongsai’ (sesingaan) menjadi bagian perayaan yang disertai bunyi tambur, simbal, dan mercon itu, dan dibanyak tempat dijumpai ucapan ‘Gong Xi Fa Cai’ atau ‘Sin Cun Kiong Hie!
Bagi umat kristen khususnya yang berlatar belakang etnis Cina/Tionghoa, dihadapi pertanyaan ‘Bolehkah umat percaya merayakan Imlek/sincia?’ Ini terbukti dari banyaknya yang menanyakan maupun yang mengundang untuk membahasnya!
Kita harus sadar bahwa baik perayaan ‘Tahun Baru’ maupun perayaan ‘Imlek/Sincia’ mengandung budaya geografis maupun ada unsur budaya religinya sekalipun batas di antara keduanya sering tidak jelas. Seperti kita ketahui, ada dua sistem kalender yang paling umum digunakan budaya didunia yaitu ‘kalender matahari’ (solar) yang perhitungannya dimulai dari memasuki musim semi dimana matahari mulai menampakkan cahayanya dan lamanya berdasarkan lama lintasan matahari, dan ‘kalender bulan’ (lunar) yang perhitungannya dimulai dari hari panen dan lama tahunnya berdasarkan lama lintasan bulan (yang lebih pendek dari lintasan matahari).
Tetapi mengapa Imlek/Sincia sebagai salah satu praktek kalender bulan  menimbulkan pertanyaan banyak orang kristen? Ini disebabkan karena perayaan Imlek/Sincia sarat dipenuhi tradisi dan perayaan yang menjadi bagian dari ‘budaya religi’ masyarakat Cina/Tionghoa.
Tradisi Budaya Leluhur
Apakah tradisi budaya leluhur yang secara turun temurun mempengaruhi masyarakat Cina/Tionghoa? Setidaknya tradisi budaya leluhur dipengaruhi empat kepercayaan kuno, yaitu: (1) Faham Spiritisme/Okultisme dan Mistik sejak masa pra-sejarah; (2) Kepercayaan Taoisme yang bersifat Mistik (falsafahisasi konsep Yin-Yang dalam I-Ching) sejak abad VI SM; (3) Kepercayaan Konfusianisme yang bersifat hubungan sosial sejak abad VI SM; dan (4) Kepercayaan Buddhisme yang bersifat mistik Buddha (agak beda dengan mistik Tao) yang masuk dari India sejak abad I–VI M.
Sifat yang melekat dalam diri masyarakat Cina/Tionghoa adalah adanya kepercayaan ‘jalan tengah’ (middle way) yang menggabungkan semua kepercayaan leluhur (Tridharma). ’Penyembahan arwah nenek-moyang tetap menjadi jantung budaya religi Cina/Tionghoa dan kepercayaan tentang roh-roh kegelapan sudah lama terjadi demikian juga penyembahan alam (mistik) juga sudah ribuan tahun dilakukan oleh masyarakat Cina/Tiongoa secara turun temurun.
Seminggu sebelum Imlek/Sincia masyarakat biasa melakukan sembahyang Toa Pe Kong Dapur mengiringi Dewa Ciao Kun Kong pergi ke langit, dan sehari sebelum Imlek/Sincia dilakukan sembahyang Tahun Baru dengan sajian kurban 3 macam hewan atau Sam-Seng (babi, ayam, dan bandeng). Pada hari raya Imlek/Sincia dipersiapkan meja sembahyang dan Angpao (uang dibungkus amplop merah) sebagai simbol untuk menyenangkan roh para dewa, dan masyarakat saling hormat-menghormati, ini disusul pada hari ke-4 dimana dipercayai bahwa dewa dapur turun kembali dari langit dan disambut dengan keramaian barongsai, bilekhud, dan petasan. Pada hari ke-15 setelah Imlek/Sincia, dilakukan pesta Goan Siau / Cap Gomeh dengan pesta lampion dan sembahyang ‘Sam Kai’ yang ditujukan kepada langit, bumi dan manusia.
Selain itu, sepanjang tahun masyarakat Cina/Tionghoa juga merayakan berbagai ritual budaya religi, yaitu:
(1)  Pada awal bulan ke-3 dirayakan ‘Ceng Beng’ (bersih, murni & terang) dengan sembahyang ke makam leluhur sambil membawa dupa dan sajian;
(2)  Pada tanggal 5 bulan ke-5 dilakukan sembahyang ‘Toan Yang / Pehcun’ dengan perayaan perahu  (legendanya: Kut Goan berusaha menyatukan 5 negara untuk menghadapi musuh, namun rajanya  tertipu musuh sehingga kelima kerajaan dikuasai musuh. Kut Goan sedih karena gagal lalu terjun ke sungai. Masyarakat mengenangnya dengan menaburi sungai dengan bacang dan kue cang agar jasadnya tidak dimakan ikan melainkan makan bacang);
(3) Orang jahat mengalami siksaan diakhirat namun pada bulan ke-7 mendapat cuti sebulan untuk kembali ke bumi. Sembahyang ‘Cioko’ dengan meja sajian sembahyang diletakkan dekat pintu rumah bertujuan memberi makan roh-roh kelaparan itu agar tidak masuk ke pintu rumah dan mengganggu keluarga;
(4)  Pada tanggal 15 bulan ke-8, pada waktu bulan penuh dirayakan dengan pesta ‘pertengahan musim rontok’ dengan menghidangkan klue ‘Tiong Ciu Pia’ / ‘Kue Bulan’;
(5)  Pada tanggal 15 bulan ke-11 dirayakan ‘Tibanya Musim Dingin’ dengan hidangan makan hangat   ‘Onde/Ronde.’
            Perayaan Imlek/Sincia juga tidak lepas dari kepercayaan geomancy seperti ‘Shio’ dan ‘Hongsui/Feng Shui,’ yaitu adanya pengaruh bintang dan tata-letak rumah pada tahun itu (tahun 2562 dianggap tahun kelinci dimana sifat-sifat kelinci mempengaruhi bayi yang dilahirkan ditahun ini). Ada tahun yang dianggap tahun bahagia (hokkie) dimana baik kelahiran, pernikahan, maupun transaksi dagang sebainya dilakukan) namun ada kepercayaan bahwa ada tahun-tahun sial dimana semuanya sebaiknya ditunda dan jangan dilakukan.
Lalu Bagaimana?
Dari berbagai perayaan & ritual sepanjang tahun itu kita melihat bahwa perayaan Imlek/Sincia itu sarat penyembahan dan hubungan dengan roh nenek-moyang dan roh kegelapan yang bersifat animistis, mistis, dan magis, hal-hal yang tidak memuliakan Tuhan. Namun, itu tidak berarti bahwa kita tidak boleh merayakan Imlek/Sincia sama sekali selama kita menyadari bahwa semua hari, tahun itu sama adanya. Merayakan Imlek/Sincia sebagai awal tahun baru bulan tidaklah salah karena dalam perayaan tahunan itu kita dapat mensyukuri Tuhan Yesus yang telah menjaga umatnya selama satu kalender lunar lagi dan pengucapan syukur budaya geografis itu bisa untuk menyatukan dan bersukacita dengan anggota keluarga lainnya, apalagi dalam kesempatan itu kita dapat melakukan reuni keluarga dimana anggota keluarga bisa berkumpul setidaknya setahun sekali. Ini kesempatan yang baik untuk menghormati orang tua dan saling hormat antar anggota keluarga.
Namun sebaiknya kita juga mendahulukan dan memuliakan Tuhan Yesus Kristus dan meninggalkan hal-hal yang tidak memuliakan nama-Nya. Hal-hal yang bersifat budaya religi tidak perlu kita ikuti. Memakai pakaian berwarna merah tidak ada salahnya selama kita memandangnya sebagai warna ungkapan keceriaan tapi janganlah kita menganggap bahwa warna itu menunjukkan kebahagiaan/hokkie seakan-akan memakai warna lainnya tidak hokkie. Pemberian Angpao dengan bungkus merah bukanlah sekedar tanda cinta kasih kepada sesama tetapi ritual itu menggambarkan usaha menyuap para dewa agar tidak mengucapkan kata-kata jahat ketika menghadap langit. Cina kasih kepada sesama harus ditunjukkan sehari-hari karena orang-orang yang berkekurangan selama berada disekitar kita sepanjang tahun.
Ada gereja yang mengundang pertunjukkan ‘Barongsai’ agar masuk ke gedung gereja atau rumah-rumah di hari Imlek/Sincia, ini adalah perilaku yang menyesatkan, sebab Barongsai itu biasa disimpan di klenteng/vihara dengan sajian dupa dan tujuannya untuk mengusir roh-roh kegelapan di dalam ruangan (peragaan Liong/Naga dimaksud sebagai usaha pengusiran roh-roh kegelapan dalam skala kota). Memasukkan Barongsai ke dalam gedung gereja menimbulkan pertanyaan: “Roh/roh siapa/apa mengusir Roh/roh siapa/apa?”
Meja sembahyang bukanlah mesbah yang diperkenan Tuhan karena itu kita harus menghindarinya, karena upacara penyembahan depan mesbah menunjukkan bahwa kita masih memperhambakan diri kepada roh nenek-moyang dan roh diudara, demikian juga sajian hewan jelas mendukakan Yesus yang telah menebus dosa kita di kayu salib seakan-akan darah Yesus perlu ditambah dengan darah sajian lainnya.
Dari beberapa kata akhir ini dalam menyambut Imlek/Sincia tahun lunar 2562 ini setidaknya kita bisa lebih berhati-hati agar iman kita tidak terbelah melainkan menjadi kesaksian bagi keluarga terutama orang tua mengenai kehidupan keluarga kristen yang telah ditebus oleh Tuhan Yesus Kristus.

A m i n !


Sumber : yabina.org

Senin, 17 Januari 2011

SEKTE DAN ALKITAB


“Sola Scriptura.” Itulah salah satu tema yang dihasilkan oleh Reformasi yang   dikenang   setiap  tanggal  31  Oktober  sebelum  memasuki  bulan Nopember  mengenang  reformasi yang dirintis oleh Martin Luther pada tanggal 31 Oktober tahun 1517.


Ditengah kebiasaan gereja massa itu yang terlalu menekankan tradisi disamping Alkitab  sehingga menghasilkan berbagai penyimpangan seperti penyembahan patung dan nenek moyang, Luther menekankan trio mottonya yang terkenal: “Sola Gratia, Sola Fidei, Sola Scriptura” dengan tujuan agar kita kembali kepada Alkitab (kanon 66 kitab) saja sebagai sumber pengajaran dan tingkah laku umat beriman.

Sejalan dengan itu sekte-sekte pada abad XIX disamping sikap dasar mereka yang eksklusif dan elitis yang ‘menganggap diri sendiri benar dan lainnya salah’, mulai ada kecenderungan untuk bergeser dari Alkitab, atau Alkitab plus/minus, baik menambah-nambahi otoritas Alkitab dengan nubuatan atau wahyu dan buku lain, atau mengurangi peran Alkitab dengan hanya menekankan PL atau menolak otoritas Surat Paulus. Bila di kalangan gereja-gereja yang menerima Alkitab sebagai satu-satunya otoritas masih bisa dihasilkan berbagai versi penafsiran yang menghasilkan dogma berbeda, kita melihat bahwa kalau bergeser dari Alkitab konsekwensinya adalah mengarah kepada penyimpangan yang lebih jauh lagi.
MENJAUH DARI AJARAN ALKITAB
Aliran Mormon dirintis Joseph Smith sekalipun masih menerima Alkitab sebagai kitab suci namun mulai bergeser kepada nubuatan tokoh yang dikultuskan yang menghasilkan The Book of Mormon yang dalam prakteknya mendapat prioritas diatas Alkitab. The Book of Mormon menceritakan sejarah Israel yang berbeda dimana ada suku Israel yang terhilang hijrah ke benua Amerika menghasilkan dua keturunan berkulit putih dan merah (Indian) dan Yesus mengunjungi mereka dan mendorong pengikutnya menerima The Book of Mormon sebagai firman Tuhan.
Aliran Advent dirintis William Miller sekalipun masih menerima Alkitab dengan ajaran trinitarian mulai menekankan nubuatan mengenai akhir zaman dalam Alkitab PL, ia yakin bahwa ia mendengar suara Allah sehingga diberi pengertian akan akhir zaman khususnya dari kitab Daniel sehingga meramalkan akhir zaman terjadi pada tahun 1843 (diundur 1844). Tahun 1844 yang tidak tergenapi menjadi ‘hari kekecewaan agung.’
Aliran Advent diteruskan murid William Miller berbakat yaitu Mrs. Ellen G. White. Ia tetap menerima Alkitab dan ajaran trinitarian menekankan nubuatan akhir zaman Miller namun lebih lagi menekankan nubuat yang diterimanya sendiri khususnya Hukum ke-IV mengenai ‘Hari Sabat’ dan terpengaruh Zionisme/Judaisme yang pada abad XIX banyak menyebarkan sayapnya di Amerika Serikat sehingga kembali menekankan Alkitab PL terutama ajaran Taurat mengenai Hari Sabat, Makanan Halal-Haram, dan Tiga Macam Amanat Malaekat. Disini kita melihat pergeseran menuju ‘Alkitab plus’ yaitu penekanan nubuatan tokoh yang dinabikan dan dikultuskan sebagai berotoritas diluar Alkitab. Tafsiran dan nubuatan Mrs. White kemudian dibukukan terutama buku Testimonies for the Church (9 jilid) dan menjadi dasar aliran 7th day Adventist (1860). Alkitab Advent Hari Ketujuh dalam bahasa Indonesia di jilid bersama dengan buku pengajaran yang didasarkan doktrin tersebut.
Seorang pengikut Adventisme bernama Charles Taze Russel lebih jauh lagi bergeser dari Alkitab yang digunakan gereja-gereja. Semula ia menerima nubuatan Miller mengenai ajaran trinitarian dan akhir zaman, namun mengadakan perhitungan sendiri dan menghasilkan ramalan bahwa setelah masa persiapan 40 tahun sejak 1874 akhir zaman terjadi pada tahun 1914 (oleh penerusnya kemudian digeser menjadi tahun 1925 dan 1975, dan kemudian kembali tahun 1914 dengan penafsiran baru). Berbeda dengan Miller yang menganut trinitarian Russel menganut unitarian/arian, Russel merintis aliran Bible Students yang kemudian oleh penerusnya dinamakan Jehovah Witnesses (1931, Saksi-Saksi Yehuwa). Ia menulis buku utama berjudul Studies in the Scriptures (7 jilid) yang kemudian dianggap lebih berotoritas dari Alkitab. Bukan hanya itu, lama kelamaan JW mulai bergeser dari Alkitab dan menganggap Alkitab sebagai salah terjemahannya kemudian menerbitkan Alkitab sendiri.
KITAB SUCI BARU
Alkitab JW dinamakan New World Translation of the Holy Scripture (NW, Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru) dengan beberapa bagian yang disimpangkan, seperti: (1) memasukkan nama Jehovah dalam PB dan beberapa ayat lain;  (2) Mengganti terjemahan dengan tafsiran (Kej.1:2, Ruach Elohim diterjemahkan Tenaga Aktif Allah, Roh Kudus ditafsirkan ‘tenaga aktif Allah’); (3) Menambah terjemahan dengan kata yang dalam naskah asli tidak ada (kata ‘a’ [suatu] ditambahkan didepan kata ‘God’ (Allah) sehingga Yesus disebut ‘suatu Allah,’dan kata ‘other’ ditambahkan dalam Kol.1:15-18 sehingga ditafsirkan Yesus adalah ciptaan seperti yang ‘lain.’); (4) kata ‘brachu’ (seketika) tidak diterjemahkan sehingga ditafsirkan ‘Yesus lebih rendah dari malaekat jadi juga ciptaan.’); (5) dll. Dari cara pandang demikian Kitab Suci yang sudah ditambah kurangi ini terbentuklah ajaran yaitu a.l.: Nama Allah adalah Jehovah (Yehuwa); Yesus ciptaan pertama lebih rendah dari Allah; Roh Kudus Tenaga Aktif Allah; SSY akan diselamatkan dengan hidup kekal dan non-SSY akan dimusnahkan; dan 144.000 SSY masuk sorga sisa SSY ke firdaus di bumi.
Dari pengikut Miller, lahir Sabatarian yang lain yaitu Church of God 7th day pada waktu sekitar pembentukan 7th day Adventist (bukan Church of God, gereja Pentakosta tertua yang trinitarian, 1884). Aliran ini menolak ramalan akhir zaman Miller dan menolak kenabian Mrs. White dan ramalan-ramalannya, dan berbeda dengan 7th day Adventist yang trinitarian, COG 7th day menganut binitarian dan arian. Allah binitarian ‘God the father’ dan ‘Jesus the son’ tetapi Yesus lebih rendah dalam ranking, dan arian karena mempercayai bahwa holy spirit hanya daya batin Allah.
COG 7th day kemudian terpecah-pecah dalam banyak aliran yang terpengaruh Yudaisme diawali dengan nama Assembly of Yahweh sejak 1930-an dan menekankan pemulihan nama YHWH dan kembali ke akar yahudi / Taurat PL, pecahan-pecahan mana kemudian dikenal sebagai Sacred Name Movement (Gerakan Nama Suci). Ada yang menganut binitarian, sabelian (Yesus adalah YHWH), tetapi umumnya arian (roh kudus sekedar daya batin Allah). Dalam hubungan dengan Alkitab, semula SNM masih menggunakan Alkitab namun kemudian memasukkan nama YHWH ke dalamnya mengikuti kebiasaan JW (SSY).
Mereka semula masih menggunakan KJV kemudian menerbitkan sendiri Holy Name Bible pada tahun-tahun sekitar tahun-tahun penerbitan NW (PB 1950, PL 1960) dengan tetap menggunakan naskah KJV dan hanya mengganti nama Kurios (yun, LORD inggeris dan TUHAN indonesia). Kebiasaan Sacred Name Movement adalah menggunakan Kitab Suci yang ada dan memplagiasinya dengan hanya mengganti nama-nama Tuhan (terutama mencangkokkan nama suci YHWH) dan beberapa kata-kata lain secara terbatas. Setidaknya sekarang di Amerika Serikat, sudah ada belasan Holy Name Bible yang menggunakan terjemahan yang sudah ada dan menggantinya dengan nama-nama Tuhan, bahkan yang menarik, ada yang masih tidak puas dengan berbagai ejaan YHWH, melainkan ingin menggunakan bahasa asli Ibraninya ‘Tetragrammaton,’ malah lebih lagi The Scriptures yang diterbitkan di Afrika Selatan ingin menggantinya bukan dengan tetragrammaton Ibrani melainkan ‘Ibrani Kuno’ yaitu yang masih menggunakan abjad Funisia!
Di Indonesia Gerakan Nama Suci masuk sejak 3 dasawarsa yang lalu dan setidaknya dalam 7 tahun terakhir terbit 3 versi Kitab-Kitab Suci Baru yaitu Kitab Suci Torat dan Injil (TDI, 2000), Kitab Suci Umat Perjanjian Tuhan (UPT, 2002), dan Kitab Suci Indonesian Literal Translation (ILT,2007). Sekalipun tidak ada yang mengaku dengan jujur, bila kita membandingkan ketiganya dengan terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) kita segera melihat bahwa ketiganya menggunakan sebagai dasar terjemahan LAI (lihat artikel Kitab-Kitab Suci Baru dalam www.yabina.org). Namun sekalipun sudah terbit tiga versi, tidak ada yang sepakat sepenuhnya dalam menerjemahkan nama-nama itu sekalipun sama ingin memulihkan nama YHWH.
Penggantian nama YHWH (Ibr, LXX & PB yun = KURIOS, LAI = TUHAN [PL] dan Tuhan [PB] sesuai ejaan Massoret [adonai]), TDI menerjemahkannya YAHWE, UPT = YAHWEH, dan ILT = YAHWEH ). Elohim (Ibr, LXX & PB yun = Theos, LAI = Allah) diterjemahkan TDI = Eloim, UPT = Tuhan, ILT = Elohim), Iesous (yun, Yesus dalam LAI) diterjemahkan TDI = Yesua, UPT = Yesus, dan ILT = YESUS). Umumnya nama Kitab PL & PB mengikuti terjemahan LAI (kecuali TDI mengganti Yohanes dengan Yokhanan, Musa = Mose, dll). ILT juga menerjemahkan beberapa kata lainnya sekalipun masih banyak mengutip secara literal terjemahan Alkitab LAI.
Akhirnya . . .
Setelah kita mempelajari perilaku sekte-sekte diatas, kita dapat melihat bahwa mereka tidak menerima Alkitab secara tulus tetapi ingin menerjemahkan dengan memasukkan ajaran mereka masing-masing ke dalamnya (eisegese bukan exegese) sehingga berbeda dengan Alkitab (Bible) yang merupakan buku pegangan ajaran dan tingkah laku umat, Kitab Suci Baru yang dikeluargan sekte-sekte ini sebenarnya tidak bisa disebut sebagai terjemahan melainkan ‘Tafsiran’ (paraphrase) seperti yang mencolok mereka lakukan dengan mencangkokkan nama Jehovah/Yehuwa/Yahwe/Yahweh ke dalamnya Perjanjian Baru yang naskah aslinya tidak memuat nama itu kecuali di Kitab Wahyu terselip dalam ucapan pujian Haleluya (terpujilah Yah) seperti yang banyak terdapat dalam kitab Mazmur. Kita bisa melihat bahwa ajaran-ajaran teologi yang mereka ajarkan cenderung kemudian menyimpang menjadi binitarian (Yesus berbeda dengan YHW dan lebih rendah dalam ranking), sabelian (Yesus = YHWH) , maupun unitarian/arian (roh kudus hanya tenaga batin seperti JW/SSY).

Amin, Haleluya (Terpujilah Yah) dan Imanuel (El meyertai kita).

Sumber : yabina.org

Rabu, 05 Januari 2011

MONDEX: Pengenapan System Babel Dalam Era Global Cashless Society

Setelah bertahun-tahun melakukan perencanaan, penelitian dan pengembangan, lembaga-lembaga keuangan dunia pada akhirnya memperkenalkan masyarakat yang ber-sistem pembayaran tanpa uang secara global (Global Cashless Society). MONDEX adalah nama perusahaan yang menyediakan sistem tersebut, dan ternyata sistem ini telah "dibeli" oleh lebih dari 20 negara di dunia. Sistem ini diciptakan pada tahun 1993 oleh Tim Jones, seorang Bankir di kota London bersama dengan Graham Higgins dari NATWEST COUTTS, yaitu sebuah Bank pribadi keluarga Kerajaan Inggris.

MONDEX adalah singkatan dari MONETARY DEXTER, yang menurut Webter's Dictionary Encyclopaedia berarti "segala sesuatu yang berhubungan dengan uang dan menunjuk kepada lokasi tertentu di tangan kanan manusia". Sistem MONDEX ini menerapkan teknologi SMARTCARD, yaitu teknologi yang dipakai oleh kartu SIM GSM (kartu handphone) dan kartu kredit, yang memakai microchips yang mampu menyimpan informasi elektronis seperti pembayaran, identifikasi pribadi maupun bermacam-macam informasi. Semua transaksi dimungkinkan kelalui penerapan SET (Secure Electronic Transaction = transaksi elektronik yang aman) (catatan: SET adalah salah satu sebutan bagi dewa Mesir, menunjuk kepada setan atau Iblis). Banyak sistem SMARTCARD lain telah muncul seperti SWIFT (kita akan membahasnya), tetapi sejak MASTER CARD membeli 51 % saham MONDEX, diperkirakan MONDEX akan memegang pimpinan dalam pengembangan dan penerapan Global Cashless Society. Robin O'Kelly dari MONDEX INTERNATIONAL mengatakan: "Dengan dukungan MASTER CARD dan NETWEST COUTTS, tidak ada satupun dapat menghalangi MONDEX menjadi sistem Standart International terkemuka. Ini adalah keadaan yang akan berubah menjadi kenyataan global". Jelas kita sedang berjalan cepat kepada penggenapan sistem Babel yang akan menguasai seluruh dunia di bawah Antikris.

ELECTRONIC TRANSFER
Pemakaian kartu dalam sistem MONDEX ini dilengkapi dengan PET (Personal Electronic Tranfer). Alatnya berbentuk seperti kalkulator mini yang memungkinkan anda untuk melakukan transaksi atau penukaran uang dengan pemakai kartu yang lain. Sistem ini juga dapat bekerja melalui sarana NORTEL BELL VISTA 360 PHONE, MILLENIUM PAY PHONE, ATM, PC INTERNET, dan seterusnya. Electronic Banking System diterapkan sepenuhnya di dalam sistem MONDEX ini. Berbagai pengujian telah dilakukan secara intensif di kota Guelph dan Ontario (Canada), juga di Amerika dan Inggris. Penyebarluasan MONDEX telah dilakukan pada tahun 1998, dan pada tahun itu juga semua Bank di Canada telah menandatangani kontrak untuk memakai sistem MONDEX ini dan akan memfungsikan, mengembangkan dan memaksimalkannya dengan segera. CIBC (Canadian International Bank of Commerce) bahkan telah membuka kantor cabang di Nortel dan Brampton (Ontario) yang sama sekali tidak menerima pemakaian uang tunai apapun. Dalam perkembangan selanjutnya tercatat lebih dari 250 perusahaan perbankan di lebih dari 20 negara di dunia telah ikut serta dalam sistem MONDEX ini, termasuk nama Indonesia tercatat di dalamnya. Negara-negara Uni Eropa bahkan telah merencanakan untuk menerapkan MONDEX secara penuh sebagai satu-satunya sistem Personal Electronic Transfer resmi mereka.

BIO-CHIP
Pada saat ini pemakaian teknologi kartu (smart-card) dengan microchip sudah diterima secara universal dan global. Dengan sebuah kartu kredit atau kartu debit anda, sebagai pembeli, dapat dengan mudah membeli sesuatu dibagian dunia manapun anda berada. Dan sebagai penjual anda juga dapat dengan mudah menerima transfer pembayaran kartu siapapun dan dari manapun berasal. Sangat mudah, cepat, dan sangat efisien. Tetapi semua kemudahan sistem ini akan bertujuan akhir kepada sebuah sistem dimana microchip bukan hanya dilekatkan pada sebuah kartu tetapi dimasukkan dalam tubuh manusia, seperti apa yang digambarkan dalam Kitab Suci.

Teknologi untuk menyuntikkan microchip dengan alat suntik laser sudah tersedia, antara lain dengan teknologi "Microchip PET Identification System". Salah satu perusahaan yang sangat berhasil dalam percobaan meng-implementasikan bio-chip kedalam kulit binatang adalah INFOPET. Cara implementasi tersebut akan menghasilkan keberhasilan yang sama bila binatangnya diganti dengan manusia.

Di beberapa negara system ini sudah dicoba kepada manusia, dengan memakai para narapidana. Mereka bisa lari tetapi tidak bisa sembunyi, karena keberadaan mereka terus termonitor oleh GPS (Geo Possitioning Satelite). Ada juga informasi bahwa bio-chip sudah dipakai oleh kalangan jetset dan keluarganya untuk mengantisipasi penculikan pemerasan dan sebagainya. Chip dibawah kulit secara digital akan dibaca oleh scanner untuk identifikasi pemiliknya dan akan mengeluarkan file-file tertentu sesuai kebutuhan dalam kode-kode komputer. Sistem komputer ini diciptakan untuk dapat membaca lebih dari 1 milyar kata sekaligus melalui satelit GPS yang sering disebut "The Beast" dan menara telepon selular.

Perusahaan MOTOROLA dan HITACHI telah mengembangkan dan memproduksi microchip untuk MONDEX SMARTCARD, yang dapat diimplementasikan ke dalam tubuh manusia. BIO-CHIP itu diberi nama BT952000, dirancang oleh seorang pakar teknologi bio-chip, Dr. Carl Sanders sesuai dengan tugas yang diterimanya (untuk mengembangkan alat dalam tubuh manusia yang akan dipakai untuk tujuan ekonomi dan identifikasi) dan dipresentasikan di dalam konperensi ke-17 NEW WORLD ORDER. Konfrensi ini diselenggarakan secara sangat tertutup di Amerika Serikat dan melibatkan orang-orang keuangan dari kelompok Illuminati yang menempati berbagai posisi penting di seluruh dunia. Penyelenggara konfrensi tersebut merupakan kepanitiaan langsung dari organisasi "Illuminati" yang sangat rahasia dan terselubung. Bio-chip yang dipresentasikan tersebut memiliki keunggulan teknologi melalui jam ekperiment yang panjang. Berukuran panjang 7 mm dan lebar 0.75 mm dan memiliki pemancar dengan batteray lithium yang dapat diisi kembali melalui rangkaian thermo-couple yang mendapat energi listrik dari perbedaan suhu tubuh manusia. Hasil penelitian dan riset bertahun-tahun tersebut juga menunjukkan adanya dua tempat yang dianggap paling cocok dan paling aman untuk penanaman bio-chip dalam tubuh manusia, yaitu di DAHI, persis dibawah garis rambut, dan di belakang TANGAN KANAN.


"Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada TANGAN KANANNYA atau pada DAHINYA"
(Wahyu 13:16).


Dalam presentasinya, DR Sanders sempat menyatakan kekhawatirannya pada pemakaian batteray lithium untuk Bio-chip tersebut, karena apabila suatu saat batteray lithium itu pecah atau bocor maka akan mengakibatkan reaksi kimia berupa timbulnya bisul-bisul yang jahat dan berbahaya bagi manusia tersebut.
"Maka pergilah malaikat yang pertama dan ia menumpahkan cawannya keatas bumi. Maka timbullah bisul yang jahat dan berbahaya pada semua orang yang memakai tanda dari binatang itu dan menyembah patungnya"
(Wahyu 16:2).
Catatan: DR Sanders adalah penemu alat-alat pengobatan teknologi tinggi, alat-alat pengawasan untuk agen mata-mata, dan alat-alat keamanan tingkat tinggi yang sudah dipakai oleh FBI, CIA, IRS, IBM, GE, Honeywell, dan Teledyne. Dia juga menerima banyak penghargaan dari Presiden dan Gubernur untuk berbagai design dan standart mutu. Beberapa saat setelah meninggalkan proyek bio-chip, ia bertobat dan lahir baru setelah membaca dan merenungkan kitab Wahyu, terutama tentang nubuatan Kitab Suci tentang "Tanda binatang" si Antikris. Saat ini ia pensiun dan aktif dalam berbagai seminar Kristen tentang akhir zaman di Amerika Serikat.


LUCIFER ENTERPRISESelain MOTOROLA dan HITACHI, pada tahun 1996 perusahaan bernama GEMPLUS juga mengambil bagian dalam memproduksi SMARTCARD yang akan dipakai untuk implementasi sistem MONDEX untuk seluruh dunia. GEMPLUS merupakan perusahaan yang saat ini memproduksi kartu SIM GSM (untuk telepon selular) dan US DOT (untuk Departemen Pertahanan AS). Pemasarannya dilakukan oleh MARC (Multitechnology Automated Reader Card) dengan kode proyeknya bernama TESSERA. TESSERA adalah tanda bangsa Romawi yang ditempel di tubuh seorang budak sebagai tanda kepemilikan. Pemilihan nama ini bukan suatu kebetulan, tetapi memperlihatkan bagaimana "visi" Iblis tengah diterapkan dalam rangka penciptaan "ONE WORLD GOVERNMENT" di bawah penguasa tunggal Antikris. Perlu dicatat, perusahaan lain yang mengambil bagian dalam universialisme sistem MONDEX ini adalah AT & T dan LUCENT. Kedua perusahaan Amerika Serikat ini telah membeli license untuk mengoperasikan MONDEX diseluruh Amerika Serikat. Keduanya memakai logo ular naga matahari dan ular naga merah, yang merupakan lambang Iblis sendiri. LUCENT adalah singkatan dari LUCIFER ENTERPRISE, yang bermarkas di Fifth Avenue 666 Manhattan, USA. Perusahan milik Iblis ini telah membeli berbagai saham perusahaan vital diseluruh dunia (termasuk saham PT TELKOM INDONESIA). Mereka kelihatan begitu agresif dan menyolok dalam aktivitas ekonomi dunia.


Produk-produk mereka diberi nama STYX (sungai di Hades = dunia orang mati), JANUS (tuhan berwajah dua), dan INFERNO (cerita tentang Iblis di neraka). Lambang LUCENT terdiri dari lingkaran api neraka. Salah satu dari produk mereka yang paling dibanggakan adalah apa yang dikenal dengan teknologi TTS (Text To Speech), dimana melalui teknologi ini mereka memberi kehidupan kepada benda mati seperti patung atau robot yang menyerupai manusia, untuk berbicara seperti layaknya manusia hidup.
Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang yang tidak menyembah patung binatang itu dibunuh"
(Wahyu 13:15).


TANDA BINATANG 666
Kata bahasa Yunani dalam Kitab Suci Perjanjian Baru untuk tanda binatang adalah CHARAGMA yang berarti garutan, goresan, cap, lencana, atau tanda perbudakan dan perhambaan. Bilangan 666 adalah ungkapan Yunani untuk Chi Xi Stigma, yang berarti menusuk atau menggoreskan sebuah tanda kepemilikan. BIO-CHIP merupakan tanda binatang itu, yang akan di suntikkan kepada semua orang tanpa kecuali untuk dapat MEMBELI dan MENJUAL (melakukan transaksi ekonomi). Kitab Suci menjelaskan hal ini akan terjadi di ujung akhir zaman dan saat ini kita semua telah melihat penggenapan-penggenapannya. Waktu sedang berjalan cepat menuju penguasaan global oleh Antikris, dimana semua manusia harus memakai lambangnya (BioChip-Barcode), yang berarti penundukan kepada kerajaan setan untuk dapat bertransaksi (menjual dan membeli).

"Dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain daripada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya" (Wahyu 13:17).


BARCODE
Tanda binatang untuk setiap produk barang di dunia ini diterapkan UPC (Universal Product Code) BARCODE, sehingga setiap barang apapun berada di dalam kontrol system ekonomi Antikris. Saat ini sudah hampir setiap barang yang kita dapatkan di supermarket tertera BARCODE. Tanpa disadari kita sebenarnya telah mempergunakan tanda binatang itu dalam kehidupan kita sehari-hari, satu tanda dari semakin dekatnya "hari Tuhan". Setiap BARCODE mengandung angka 666, dan terdiri dari berbagai versi. Tetapi yang paling sering ditemui adalah BARCODE 10 angka yang terbagi menjadi 2 bagian. Versi lain terdiri dari 6 angka. Tetapi dalam setiap versi terdapat 3 garis (3 bar) yang lebih tebal dan di identifikasikan komputer sebagai angka 666. Bar-bar tersebut disebut sebagai bar pemisah karena berfungsi untuk memberi tahu scanner tentang awal, tengah, dan akhir dari pembacaan scanner.
"Yang penting disini adalah hikmat, barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam"
(Wahyu 13:18).

PROYEK LUCID
Nama LUCID atau LUC-ID merupakan kependekan dari kata-kata LUCIFERIDENTIFICATION. Sistem ini merupakan Universal Information Identification System, yang dirancang untuk mampu memonitor keadaan setiap orang. Penemunya adalah Jean Paul Creusat, MD bekerjasama dengan UN-INEA (United Nation International Narcotic Enforcement Officer Association), dan diterbitkan oleh UNIVERSAL BIOMETRIC CARD. Sistem ini sudah diterapkan di UN GLOBAL SECURITY PROGRAMME (Program Keamanan Global PBB).

Dengan menyatunya sistem ini dalam MONDEX maka semua kegiatan masyarakat, setiap transaksi jual beli, dan setiap kecenderungan ekonomi akan dapat terdeteksi dan ter-identifikasi oleh setiap jaringan komputer global Antikris disetiap negara di dunia. Sistem ini memungkinkan intervensi dan kontrol penguasa atas segala kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh setiap orang. Simon Davis, seorang dari peneliti MONDEX mengatakan bahwa saat ini MONDEX sedang memonitor semua transaksi sebagai proyek percontohan yang akan menembus kebiasaan hukum perdagangan bebas.

FREEMASONRYSebagian besar pendiri dan peneliti MONDEX berasal dari bank-bank yang tergabung dalamCLUB OF ISLES (Isles adalah nama kepulauan di Inggris) dan HOUSE OF WINDSOR. Kedua club eksklusif ini didirikan oleh FREEMASONRY, jaringan organisasi Iblis terbesar di dunia dibawah koordinasi ILLUMINATI. Melalui pertemuan-pertemua rahasia mereka menjalankan strategi-strategi globalnya. Tujuan pendirian Banking-Club ini adalah untuk mendukung terciptanya kesatuan ekonomi global sesuai dengan visi Illuminati: THE NEW WORLD ORDER (Tatanan Dunia Baru), yang didasarkan atas sebuah pemerintahan (politik) global, agama global, dan ekonomi global dibawah pimpinan satu pemimpin dunia baru, si binatang itu: Antikris.

Catatan: Suatu dokumen rahasia menyebutkan bahwa Antikris adalah THE LORD OF ISLES, dan bilangan namanya adalah 666. Ia disebutkan akan menjadi figur dunia yang akan disembah oleh banyak bangsa. Dia dan keluarganya adalah orang yang pertama kali menerima implementasi BIO-CHIP di tubuhnya, dimana acara tersebut disiarkan oleh CNN pada bulan Maret 1996. (Kebenaran informasi ini meragukan karena sumber informasi tertutup).

PAGANLogo MONDEX terdiri dari TIGA LINGKARAN yang tersambung, simbol yang umumnya terdapat di perkumpulan-perkumpulan okultisme dan kebathinan New age - Freemasonry. Arti umum dari tiga lingkaran itu adalah tiga dewa Mesir (PAGAN TRINITAS), yaitu: ISIS, OSIRIS, HORUS, yang di dalam Kitab Suci disebut ASHTORETH, NIMROD, TAMMUZ/BAAL. Tiga dewa Mesir (lambang dunia) yang disatukan seperti menirukan Trinitas Kristen. Simbol ini pernah dipakai oleh sebuah kerajaan kuno di Inggris, dan oleh sebuah perkumpulan orang asing yang didirikan NERO pada tahun 55 sM. Beberapa organisasi okultisme dan kebatinan Freemasonry juga memakai simbol ini sampai sekarang.

MONDEX juga memakai logo RANTAI EMAS. Rantai merupakan lambang dari penjara, perbudakan, kekalahan. Juga diartikan sebagai hubungan langsung antara sorga (kegelapan) dan bumi (Menara Babel). Rantai Emas Homer adalah istilah yang dipakai di lingkungan MONDEX, dimana menurut mereka berarti Tuhan dihukum dan diperintahkan untuk turun dari sorga ke bumi.

Simbol MONDEX lainnya adalah KUPU-KUPU. Simbol ini mempunyai beberapa arti mistik, yang terutama adalah: Penangkapan Jiwa. Bahasa Yunani untuk kupu-kupu dan untuk jiwa adalah sama, yaitu Psyche. "Tangkap sebanyak mungkin jiwa untuk neraka", merupakan tujuan utama Iblis. Secara perlahan tetapi pasti, dunia ini sedang dibawa kepada kesudahannya. Berbagai sistem keuangan global sedang diterapkan, masing-masing dengan kelebihannya masing-masing, tetapi tetap mempunyai tujuan yang sama, yaitu penyatuan sistim ekonomi dunia di dalam The New World Order (Tatanan Dunia Baru), One World Government (Satu Pemerintahan Dunia), melalui penerapan The New Babelonian Global System (Sistem Global Babel Baru). Semakin hari manusia akan dipaksa untuk menggunakan sistem otomatis dan elektronik untuk segala aktivitas penerimaan dan pembayaran, sampai uang kontan dihapuskan sama sekali. Home Banking melalui PC (Personal Computer) dan telepon (Internet) akan menjadi sangat penting perannya, sama seperti adanya ATM yang menggantikan fungsi Bank. Uang kontan semakin lama akan semakin sulit didapat. Di beberapa negara maju anda akan mengalami kesulitan bila anda melakukan pembayaran dengan uang kontan dalam jumlah tertentu, minimal anda akan dikenai biaya tambahan kalau tidak ditolak sama sekali. Uang kontan semakin lama semakin ditarik peredarannya, SMARTCARD akan menggantikannya. Dan kita semua sedang dibawa ke dalam penggenapan sistem Babel, sadar atau tidak. Yeshua Hamasiah sudah meperingatkan kita untuk setiap saat WASPADA dan BERJAGA-JAGA di hari yang semakin sukar dan jahat ini!
Memang kita tidak mungkin menghindar dari pemakaian teknologi Babel ini, bahkan sekarangpun kita sedang memakainya dan semua orang memakainya. Bedanya adalah mereka yang mengerti dan berpengetahuan dengan mereka yang tidak. Yeshua Hamasiah menjanjikan "kemerdekaan" bagi kita yang tinggal di dalam Dia. Sampai batasan waktu tertentu kita memang semakin tidak punya banyak pilihan, klimaksnya pada masa tribulasi dimana kita akan diperhadapkan pada pilihan dan setiap keputusan yang kita ambil membawa akibat bagi kekekalan kita.

Waspada dan berjaga menjadi pesan Yeshua Hamasiah yang harus kita perhatikan. Di hari-hari terakhir di akhir zaman ini bencana alam maupun situasi dunia yang semakin memburuk sering membuat kita tidak waspada dan tidak berjaga-jaga. Dilain pihak ada musuh yang selalu menciptakan krisis yang akan mendesak percepatan kebutuhan global dimana pada akhirnya setiap orang harus menyerahkan semua hak-hak pribadi, kebebasan, dan kepemilikan kepada sebuah sistem global yang mengatasnamakan "kedamaian dan keamanan". Tidak dapat dipungkiri bahwa dunia memang sedang menuju kepada penggenapan optimal dari berlakunya sistem Babel dibawah pemerintahan Antikris. Tetapi sesaat setelah semuanya itu menjadi kenyataan yang (dalam masa tiga setengah tahun kedua masa tribulasi), Yeshua Hamasiah akan datang kembali dan segera mengakhiri pemerintahan manusia di muka bumi ini. Ia berkata agar kita jangan hidup dengan kekhawatiran terutama dengan keadaan disekitar kita, karena kita tetap mempunyai pengharapan bahwa Ia memberikan kelepasan dan perlindungan yang sempurna bagi orang-orang benar, mereka yang mengasihi, menanti-nantikan Dia, dan tinggal di dalam DIA. Sekarang waktunya untuk berusaha masuk di dalam hitungan orang-orang yang benar. Pikirkan dan responi itu, and fast...! (roy pratomo).
"Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Tuhan, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya, dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik keatas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya"
(Wahyu 14:9-11)



~ Seperti yang dituliskan oleh Stefi dalam salib.net ~

Sumber : Blog yang sudah di hack orang tak bertanggung jawab