Syalom......

Persekutuan Eklesia ini didirikan atas dasar kerinduan dari umat-umat Allah yang rindu untuk menyatakan kasih kristus melalui sebuah persekutuan yang terus membangun iman, saling menguatkan dan saling mengingatkan untuk hidup sesuai dengan Firman Allah terlebih lagi untuk menyembah dalam Roh dan Kebenaran.

“Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.” (Yohanes 4 : 23 – 24)

Jumat, 25 Februari 2011

MARIA MAGDALENA ISTRI YESUS ? (1)

Isu yang ramai diembuskan dalam buku-buku sensasi masa kini adalah peran Maria Magdalena yang disebut-sebut sebagai pacar dan istri Yesus. Dalam fiksi “The Da Vinci Code” digambarkan Yesus mengawini Maria Magdalena dan mempunya keturunan di Inggeris, bahkan, dalam film “The Lost Tomb of Jesus” diisukan bahwa Yesus dan Maria Magdalena dikubur bersama dalam kuburan keluarga di Talpiot beserta anak mereka bernama Yudah.

Sebenarnya, baik dalam kitab Injil, injil gnostik, maupun literatur pada abad pertama, tidak ada indikasi yang menunjukkan bahwa Maria Magdalena adalah istri Yesus. Jika teori seperti itu muncul, itu hanyalah tafsiran sensasional yang dilontarkan oleh mereka yang mencari sensasi demi popularitas dan uang dengan menyudutkan kekristenan. Tambahan pula, berita skandal sangat laku dan punya daya jual tinggi di masyarakat karena publik haus cerita yang seperti itu, apalagi kalau skandal seks dikaitkan pada tokoh agama.

Tidak ada indikasi dalam Injil bahwa Maria Magdalena berpacaran atau bahkan menjadi istri Yesus. Demikian pula para bapak gereja, mereka tidak pernah mengaitkan Maria Magdalena sebagai istri Yesus meskipun ada yang menghargainya sebagai seorang murid perempuan yang bisa dijadikan teladan karena kesetiaannya. (Maria Magdalena memang adalah murid Yesus yang dekat dan ikut hadir ketika Yesus disalib. Ia juga disebut bersama dengan perempuan lain yang lebih dahulu melihat Yesus yang bangkit, kemudian memberi tahu murid-murid lainnya.)

Isu soal Maria Magdalena sendiri sebenarnya tumbuh dari penafsiran sempit dan tendensius atas beberapa naskah gnostik. Padahal, khasanah gnostik yang ditulis pada abad II–III itu pun tidak memuat pernyatan bahwa Maria Magdalena adalah istri Yesus. Bahkan, injil Filipus dan injil Maria Magdalena yang dikutip dan ‘dianggap’ sebagai ‘bukti’ itu juga tidak memuat pernyataan secara eksplisit bahwa Maria Magdalena adalah istri Yesus.

Yang ada pun hanyalah kerancuan yang dilakukan oleh Paus Gregorius Agung. Pada abad VI, tanggal 21 Desember 591 M, di Basilika St. Clement, dalam khotbahnya, ia memang pernah mengidentikkan antara Maria Magdalena (perempuan yang disembuhkan oleh Yesus dari kerasukan tujuh roh jahat, Luk. 8:1–2) dan perempuan pelacur tanpa nama pada bacaan sebelumnya (Luk. 7:36–50). Paus Gregorius mengaburkan nama Maria Magdalena dengan perempuan yang berzina dalam ayat-ayat sebelumnya, dan Maria saudara Marta dan Lazarus, berhubung pada abad VI Kota Magdala dikenal sebagai kota yang memiliki reputasi moralitas yang kurang baik. Meskipun demikian, Paus Gregorius tidak mengaitkan Maria Magdalena sebagai istri Yesus. Ia hanya memberikan contoh mengenai pesan moral yang meninggikan Maria Magdalena sebagai pelacur yang bertobat.

Khasanah Gnostik

Kitab-kitab gnostik sebenarnya sudah lama ditemukan secara parsial. Namun, ketenarannya mencuat ketika pada tahun 1945 di Nag Hammadi, Mesir, ditemukan perpustakaan gnostik yang berisi tiga belas kodeks (bundel berisi beberapa kitab) yang berisikan 52 kitab. (James M. Robinson, The Nag Hammady Library, Harper: San Francisco, 2005). Dari ke-52 kitab gnostik yang ditemukan itu ada beberapa yang dikaitkan dengan Maria Magdalena, mungkin yang paling terkenal adalah Injil Thomas karena Jesus Seminar menganggapnya sebagai injil kelima. (The Search for the Authentic Words of Jesus, The Five Gospels, What Did Jesus Really Say? Pollebridge, 1993). Dalam ayat terakhir (Logion 114) injil itu disebutkan bahwa Maria Magdalena dianggap tidak layak menjadi warga Kerajaan Surga karena ia seorang perempuan.

Injil Filipus adalah injil yang banyak dikutip dalam hal “ciuman” Yesus kepada Maria Magdalena. Ayat dalam injil Filipus itulah yang dikutip oleh Michael Baigents, Barbara Thering, dan Dan Brown dalam buku-buku mereka. Injil Filipus sebenarnya merupakan kompilasi tentang makna dan nilai sakramen dalam konteks ajaran gnostik Valentinus. Berbeda dengan Injil kanonik yang berisi narasi, injil itu, meskipun menyebut beberapa perbuatan Yesus, lebih menekankan ucapan-ucapan Yesus seperti lazimnya naskah gnostik yang muncul pada abad II–III. Dalam injil itu diceritakan adanya tiga pendamping (companion) yang bernama Maria, tetapi yang lebih disorot  adalah Maria Magdalena –salah satu ayatnya yang terkenal berkaitan dengan Maria Magdalena.

Injil gnostik lainnya yang terkenal adalah Injil Maria Magdalena. Injil itu menceritakan kondisi Maria Magdalena sebagai murid kesayangan Yesus yang lebih superior daripada Petrus, yang dalam tradisi gereja dianggap sebagai rasul utama (primat gereja). Injil itu tidak termasuk khasanah Nag Hammadi, tetapi ditemukan tersendiri pada tahun 1896 ketika muncul di Kairo. Injil Maria Magdalena dibagi dua bagian. Pertama mengungkapkan percakapan Yesus dengan para murid-Nya mengenai materi dan dosa. Dalam hal itu, setelah ditinggalkan Yesus, para murid menjadi sedih dan ragu-ragu. Maria Magdalenalah yang kemudian menghibur mereka dan membawa mereka untuk memandang ajaran Yesus yang baik. Bagian kedua memuat wahyu khusus yang diterima Maria Magdalena dari Yesus, yang membuat Petrus bertanya kepada Maria mengenai ajaran itu. Ayat itulah yang dianggap menunjukkan keutamaan Maria Magdalena yang lebih daripada Petrus dan murid lainnya.

Pistis Sophia merupakan kitab gnostik lain yang digunakan sebagai alasan untuk menunjukkan adanya hubungan yang khusus antara Maria Magdalena dan Yesus. Injil Orang Mesir (The Gospel of the Egyptian) adalah tulisan isoteris yang mewakili ajaran mitologi gnostik menurut aliran Set.

Ternyata konfrontasi antara Maria Magdalena dan Petrus itu bukan saja ditemukan dalam Injil Maria Magdalena, melainkan juga dalam injil Thomas, Pistis Sophia, dan injil Orang Mesir. Konfrontasi itu menggambarkan salah satu pertentangan atau fraksi sejak abad II, yaitu antara Petrus juga Andreas (yang mewakili mereka yang menolak wahyu isoteris dan menolak perempuan mengajar) dan pengikut Maria Magdalena (yang menekankan Maria sebagai murid yang dikasihi Yesus dan lebih superior daripada yang lainnya).

Khasanah gnostik lainnya adalah Kisah Filipus (The Acts of Phillips). Kisah yang tersimpan lama di biara Xenophontos, Yunani, ditemukan oleh Francois Bovon yang kemudian menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris. Kisah itu bercerita tentang Filipus yang memiliki saudara bernama Marta dan Mariamne. Ketiganya menjadi penginjil dalam aliran yang menekankan kesucian, vegetarian, dan selibat. Kisah Filipus sendiri mencuat karena nama Mariamne muncul dalam salah satu osuari di makam Talpiot, yang oleh film “The Lost Tomb of Jesus” dianggap sama dengan Mariamne dalam Kisah Filipus karena keduanya mengajar. Dalam makam Talpiot itu namanya adalah Mariamne e Mara atau Mariamne sang guru, yang kemudian dianggap sebagai nama lain Maria Magdalena.

Injil Filipus

Salah satu kutipan Injil Gnostik yang ditulis dalam novel karya Dan Brown: “The Da Vinci Code untuk menunjukkan bahwa Maria adalah isteri Yesus diambil dari Injil Filipus yang kebetulan berada dalam kodeks yang sama dengan Injil Thomas, keduanya termasuk khazanah Nag Hamadi.

Injil Filipus tidak menyebutkan siapa penulisnya dan nama itu adalah nama yang diberikan pada masa kini karena hanya nama Filipuslah yang disebutkan sebagai rasul disitu. Injil ini berasal dari abad-3 dan menunjukkan nafas gnostik. Ayat-ayat yang mengungkapkan ajaran gnostik adalah:
Diberkati ia yang ada sebelum ia ada. Karena ia yang ada, telah ada dan akan ada.


Banyak yang melihat Injil Filipus termasuk tulisan lingkaran sekte Valentinus yang menulis Injil Kebenaran. Tema utama Injil Filipus adalah tentang sakramen, terutama pernikahan, dan karena dianggap menyebut soal Yesus mencium mulut Maria Magdalena maka menjadi alasan untuk mencuatkan ide bahwa Maria Magdalena adalah isteri Yesus. Ada dua ayat dikutip Dan Brown:
Ada tiga yang selalu berjalan bersama Tuhan: Maria, ibunya, saudaranya, dan Magdalena yang disebut teman (companion). Saudaranya, ibunya dan temannya semuanya Maria.

Dan Brown menafsirkan terjemahan bahasa Inggeris ‘companion’ sebagai ‘spouse’ (pasangan hidup), apalagi ayat berikut bertendensi kearah itu:

Sebenarnya ayat diatas tidak secara eksplisit menyebut Yesus mencium mulut Maria, tetapi secara provokatif Dan Brown mengisi bagian yang terhilang [...] dengan kata [Yesus] menciumnya [sering] di [mulutnya] ( Tanda dalam kurung dengan tiga titik menunjukkan bagian naskah yang hilang tapi oleh Dan Brown diisi seperti itu). Padahal dalam Injil Filipus tidak ada satupun pertanda bahwa Maria adalah isteri Yesus.

Dalam Injil Filipus mungkin saja ayat itu menunjuk pada kalimat ‘ciuman bibir’ namun dari kacamata gnostik di atas kita dapat melihat bahwa itu bukan berarti ciuman fisik karena di kalangan gnostik, hal-hal tubuh dan dunia dianggap jahat, karena itu ayat itu memiliki arti kedekatan hubungan sesama pewaris gnosis. Injil Filipus ditemukan baik dalam naskah berbahasa Yunani maupun dalam terjemahan dalam bahasa Koptik, dan dalam injil Filipus tidak disebutkan bahwa Maria Magdalena itu isteri Yesus. Lalu bagaimana dengan injil Maria?

Dalam novel The Da Vinci Code, selain kutipan dari Injil Gnostik Filipus, ada juga kutipan dari Injil Maria Magdalena. Kedua kutipan itulah yang kemudian dijadikan bahan sensasi untuk menyebut bahwa Maria Magdalena adalah isteri Yesus dan Rasul kepada Rasul. Apakah Injil Maria Magdalena itu dan apakah isinya?



Ia yang memiliki pengetahuan kebenaran adalah manusia bebas, tetapi manusia bebas tidak berdosa, karena “Ia yang berbuat dosa adalah budak dosa.” Kebenaran adalah ibu, pengetahuan adalah bapak.
Echamoth adalah satu hal dan Echmoth hal lain. Echamoth adalah hikmat sederhana, tetapi Echmoth adalah hikmat kematian, yaitu yang mengenal kematian, yang disebut “hikmat kecil.”
Mereka yang mengatakan bahwa mereka akan mati lebih dahulu dan kemudian bangkit, mereka salah. Kalau mereka lebih dahulu belum menerima kebangkitan waktu hidup, waktu mati mereka tidak akan menerima apa-apa.
Yesus datang untuk menyalibkan dunia.
Yesus mengambil mereka semua dengan diam-diam, karena ia tidak nampak seperti keadaannya, tetapi dengan cara yang dapat dilihat mereka. Ia memperlihatkan diri kepada mereka semua. Ia menampakkan diri kepada yang besar sebagai besar, Ia menampakkan diri kepada yang kecil sebagai kecil. Ia menampakkan diri kepada malaekat sebagai malaekat, dan kepada manusia sebagai manusia.
Tidak mungkin bagi seseorang untuk melihat segala sesuatu yang sebenarnya ada kecuali kalau ia menjadi seperti mereka... Kamu melihat roh, kamu menjadi roh. Kamu melihat Kristus, kamu menjadi Kristus. Kamu melihat Bapa, kamu akan menjadi bapa. Itulah sebabnya ditempat ini kamu melihat segala sesuatu dan tidak melihat dirimu sendiri, tetapi ditempat itu kamu melihat dirimu sendiri – dan apa yang kamu lihat kamu akan menjadi seperti itu.
Adam menjadi ada dari dua perawan, dari Roh dan dari bumi yang perawan. Kristus karena itu, dilahirkan dari seorang perawan untuk memperbaiki kejatuhan yang terjadi pada permulaannnya.
Tuhan melakukan segala sesuatu secara rahasia, baptisan dan minyak suci dan perjamuan suci dan penebusan dan kamar pengantin.Dan pendamping [...] Maria Magdalena. [...] lebih dari [...] para murid, [...] menciumnya [...] di [...]. Para murid lainnya [...]. Mereka berkata kepadanya “Mengapa engkau mencintainya lebih dari kami semua?” Juru Selamat menjawab dan berkata kepadanya, “Mengapa aku tidak mencintai kamu seperti aku mencintai dia?”
Sumber : Yabina Ministry

Artikel terkait : MARIA MAGDALENA ISTRI YESUS ? (2)

0 komentar:

Posting Komentar